Pengertian CAN Bus pada Mobil
Definisi CAN bus
CAN Bus atau Controlled Area Network Bus merupakan salah satu jenis dari data transfer antar control unit. CAN Bus menghubungkan control unit satu sama lain ke dalam satu sistem yang terintegrasi.
Mobil mobil pada era sekarang menggunakan begitu banyak sensor dan control unit, masing masing control unit terkadang membutuhkan informasi dari sensor pada control unit lain. Misalnya, control unit transmisi membutuhkan data putaran mesin untuk menentukan kecepatan pada transmisi otomatis. Ataupun electronic power steering (EPS) control unit membutuhkan data dari putaran roda yang ada pada sensor ABS untuk menentukan berat atau ringannya kemudi pada saat kecepatan tertentu, bahkan masih banyak hubungan antar control unit yang terjadi pada sebuah mobil. Bayangkan jika hubungan antar control unit dihubungkan dengan kabel, maka kabel yang digunakan akan sangat banyak dan rumit sehingga untuk membuat sistem lebih ringkas dan mudah dioperasikan, dibuatlah sistem CAN Bus.
CAN Bus biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu CAN Bus kecepatan tinggi (high speed) yang biasa digunakan pada sistem drive train dan CAN Bus kecepatan rendah (low speed) yang biasa digunakan pada sistem safety dan convinient pada mobil.
Source: ssp-vwaudi
Kelebihan penggunaan CAN Bus
1. Jika ada penambahan data protocol pada sistem hanya perlu dilakukan perubahan atau modifiikasi pada software.
2. Tingkat error yang rendah terhadap data yang dikirimkan dan diverifikasi oleh masing masing control unit.
3. Lebih sedikit penggunaan sensor dan kabel pada sistem yang saling membutuhkan data tiap sensor.
4. Dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang tinggi.
5. Lebih menghemat ruang karena dapat menggunakan control unit yang kecil.
6. Menggunakan standar internasional sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan control unit dari pabrikan yang berbeda.
Cara kerja CAN bus
Cara kerja dari CAN Bus mirip seperti sedang menelfon secara konferensi, dimana pada CAN control unit akan mengirimkan semua data pada jaringan dan control unit lain akan memilih mana data yang dia perlukan.
Sistem CAN Bus bekerja pada kecepatan 500Kbit/s (500.000 bit per detik) untuk CAN Bus high speed dan 62.5Kbit/s (62.500 bit per detik) untuk CAN Bus Low speed.
Komponen sistem CAN Bus
1. CAN controller
Berfungsi untuk menerima data transfer dari mikrokomputer yang berada di dalam control unit. CAN controller kemudian memproses data tersebut dan mengirimkannya CAN transceiver.
2. CAN transceiver
Merupakan transmitter dan receiver dalam satu kesatuan. CAN transceiver merubah data yang disuplai oleh CAN controller menjadi sinyal sinyal dan mengirimnya ke seluruh jaringan sistem CAN Bus.
3. Data Bus terminal
Merupakan sebuah resistor atau tahanan yang berfungsi untuk mencegah vibrasi pada aliran data yang dapat membuat data menjadi rusak. Simpelnya resistor tersebut berfungsi sebagai stabilizer data. Biasanya masing masing resistor pada sistem CAN Bus berukuran 120 ohm yang disusun secara paralel sehingga total tahanan yang terdapat pada sistem CAN Bus adalah 60 ohm.
4. Data Bus lines
Merupakan jalur dua arah yang merupakan tempat data data dikirimkan. Bus lines pada CAN Bus terbagi menjadi 2 yaitu CAN high atau CAN positif (+) dan CAN low atau CAN negatif (-).
Source: ssp-vwaudi
Analisa kerusakan pada CAN Bus
Pada praktek di lapangan sering kali sistem CAN Bus mengalami kerusakan atau gangguan yang dapat menyebabkan sistem mobil tidak bekerja dengan baik.
Berikut beberapa analisis kemungkinan
kerusakan pada sistem CAN Bus.
1. Open circuit pada jalur CAN Bus
Artinya terdapat salah satu atau lebih jalur kabel CAN bus yang terbuka atau terputus.
Indikasinya jika tahanan CAN Bus diukur maka akan terbaca tahanan sebesar 120 ohm atau tidak terhubung jika kedua kabel CAN Bus putus.
2. Short circuit antar jalur CAN Bus
Artinya terjadi hubungan arus pendek (korsleting) antar dua kabel CAN bus yaitu CAN high dan CAN low.
Indikasinya jika tahanan CAN Bus diukur makan akan menghasilkan tahanan dibawah 30 ohm.
3. Short to voltage atau Short to ground
Artinya kabel pada CAN high atau CAN low dapat mengalami korsleting ke sumber tegangan lain (short to voltage) ataupun korsleting langsung ke ground atau body (short to ground).
Indikasi terjadinya short to voltage adalah jika diukur tegangan CAN Bus lebih dari 5 volt atau bahkan sampai 12 volt. Sedangkan untuk kasus short to ground biasanya ketika tahanan kabel CAN Bus diukur dengan bodi maka akan terhubung.
4. Control module defective
Artinya salah satu atau lebih control module mengalami kerusakan sehingga sistem CAN Bus tidak bekerja. Indikasinya adalah control module tidak dapat bekerja ataupun tidak dapat membaca data dari control module yang lain.
Sekian artikel pada kesempatan kali ini semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat. Jika ada yang ingin ditambahkan silahkan tinggalkan di kolom komentar di bawah.
Jika anda ingin melakukan perawatan, perbaikan ataupun konsultasi tetang mobil, anda dapat menghubungi otosiaga untuk konsultasi atau melakukan pemeriksaan di lokasi anda. Silahkan hubungi otosiaga melalui website: www.otosiaga.id atau melalui no. Telephone: 0895345455127 atau juga dapat menghubungi melalui whatsapp dengan klik tombol link di bawah.
Terimakasih
Terima kasih pak Arif, Alhamdulillah saya tebantu dgn artikel ini.mazda 2 mati sudah 1bulan gk ketemu,ternyata jalur CAN bus nya yg putus.semoga ilmunya baarokah.Aamiin.
BalasHapus