Penyebab temperatur mesin panas atau overheat
Pada saat mengendari mobil mungkin kita pernah dikagetkan dengan indikator indikator pada instrumen panel yang tiba tiba menyala, seperti indikator mesin, indikator ABS, temperatur mesin dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas salah satu indikator yang menyala ketika temperatur mesin terlalu panas atau biasa kita sebut overheat. Indikator tersebut menyala ketika terdapat masalah pada temperatur mesin, biasanya terjadi ketika temperatur mesin terlalu tinggi. Suhu kerja mesin yang ideal berbeda beda pada tiap pabrikan mesin, akan tetapi secara umum suhu ideal kerja mesin adalah antara 90°- 95°C. Ketika terjadi masalah pada sistem pendinginan mesin, secara otomatis indikator temperatur akan menyala jika mobil tersebut menggunakan indikator digital, dan jika mobil tersebut menggunakan indikator temperatur analog maka ketika temperatur mesin menjadi panas, jarum pada indikator akan melebihi garis yang ditengah. Untuk mengatasi masalah tersebut hal pertama yang perlu dilakukan adalah mematikan mesin dan mencari tempat yang aman untuk mendinginkan mesin. Kemudian lakukan pemeriksaan ataupun panggil layanan darurat kendaraan.
Temperatur mobil yang terlalu tinggi disebabkan oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kipas mesin mati
Banyak kasus temperatur mesin yang menjadi panas disebabkan oleh kipas pendingin mesin yang mengalami kerusakan, kerusakan ini bisa berasal dari motor kipas yang lemah, kabel kabel yang putus, sering putus, relay yang mati, ataupun dari control unit yang mengalami kerusakan. Kasus kipas pendingin mati biasanya ditandai dengan indikator temperatur mesin yang menyala atau melewati garis tengah, AC menjadi tidak dingin dan tidak ada bunyi dari kipas pendingin mesin.
Untuk memperbaikinya kita harus memeriksa sumber masalahnya, jika masalah berasal dari kipas yang mati maka diperlukan penggantian komponen, akan tetapi jika berasal dari kabel yang putus cukup disambung kembali.
2. Kebocoran air
Masalah umum yang sering terjadi pada sistem pendingin adalah kebocoran air radiator, kasus ini biasanya terjadi pada mobil mobil yang berumur cukup tua sehingga komponen komponenya sudah mulai rapuh. Gejala kebocoran air raditor hampir sama, yaitu indikator menyala, AC menjadi mati dan jika memeriksa bagian mesin maka akan melihat tetesan air ataupun tabung raditor yang airnya berkurang. Komponen yang biasanya mengalami kebocoran antara lain selang selang, radiator, pipa, seal, plug dan lain sebagainya. Untuk memperbaikinya dengan melakukan perbaikan atau penggantian pada komponen yang mengalami masalah.
3. Thermostat rusak
Thermostat berfungsi sebagai katup untuk mengatur aliran air coolant dari mesin kedalam radiator yang selanjutnya akan di dinginkan, thermostat akan membuka pada suhu antara 82° - 95° C. Jika thermostat rusak dapat menyebabkan aliran coolant ke dalam radiator menjadi terhambat dan menyebabkan panas berlebih didalam mesin. Gejala thermostat rusak adalah mesin menjadi cepat panas. Jika terjadi hal demikian maka diperlukan penggantian pada thermostat.
4. Waterpump rusak
Waterpump berfungsi untuk mengalirkan coolant ke seluruh mesin dan radiator, sehingga ketika ada masalah pada waterpump juga akan menyebabkan aliran coolant menjadi terganggu yang menyebabkan panas berlebih. Masalah yang terjadi pada waterpump biasanya adalah kebocoran waterpump, korosi, kerusakan magnetic waterpump jika menggunakan electric, belt putus jika waterpump menggunakan belt dan lain sebagainya. Jika menemui kerusakan pada waterpump hendaknya segera dilakukan perbaikan sehingga kerusakan tidak semakin parah.
5. Oli tercampur coolant
Beberapa kasus mesin menjadi panas disebabkan oleh oli yang masuk ke dalam sistem pendingin baik oli mesin ataupun oli transmisi automatic. Hal tersebut menyebabkan kualitas air coolant menjadi buruk dan tidak dapat mendinginkan mesin dengan maksimal sehingga membuat temperatur mesin menjadi panas. Gejala oli masuk ke dalam radiator adalah banyaknya bekas bekas oli seperti lumpur ataupun susu didalam tabung radiator, penyebabnya biasanya adalah kerusakan pada komponen oil cooler, baik oil cooler mesin ataupun oil cooler transmisi otomatis ataupun bisa juga terdapat kerusakan pada packing cylinder head yang menyebabkan oli berpindah jalur ke sistem pendingin. Jika terjadi hal demikian maka perlu diganti komponen yang mengalami kerusakan kemudian dilakukan kuras air coolant dan pembersihan komponen komponen yang terdapat bekas bekas oli.
6. ECT sensor rusak
ECT sensor merupakan sensor yang digunakan untuk membaca temperatur coolant mesin, jika ECT mengalami kerusakan atau kabelnya bermasalah dapat menyebabkan indikator temperatur menyala meskipun mesin bekerja dengan normal. Kerusakan ECT tidak menyebabkan masalah serius pada mesin, hanya saja kita perlu memastikan apakah memang penyebab kerusakan adalah ECT atau ada masalah lain dalam sistem pendingin mesin.
7. Kebocoran kompresi
Kompresi mesin yang bocor ke dalam sistem pendingin menyebabkan ada tekanan didalam coolant yang mengakibatkan mesin menjadi panas. Gejala kebocoran kompresi adalah temperatur mesin cepat panas dan akan keluar tekanan air dari dalam tabung reservoir coolant dalam waktu cepat setelah mesin dihidupkan. Kebocoran tersebut biasanya berasal dari packing cylinder yang bocor ataupun cylinder head yang melengkung dikarenakan temperatur terlalu panas.
Selain penyebab yang disebutkan diatas tidak menutup kemungkinan masih ada penyebab lain yang dapat menyebabkan mesin menjadi panas. Penyebab diatas hanya merupakan referensi berdasarkan beberapa kasus pada mobil yang ditemukan. Jika ada yang perlu ditambahkan silahkan komen dibawah.
Terimakasih
Tidak ada komentar untuk "Penyebab temperatur mesin panas atau overheat"
Posting Komentar