Fungsi dari Fuse atau Sekring


    Fuse atau sekring adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk memutus rangkaian arus listrik jika terjadi short circuit atau biasa disebut korsleting sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah ataupun mengakibatkan kebakaran sirkuit. 

Banyak penyebab yang mengakibatkan komponen Fuse menjadi putus, bisa dikarenakan kabel yang saling menempel antara kabel positif dan ground, bisa juga di sebabkan oleh kerusakan pada komponen beban, ataupun arus listrik yang terlalu tinggi sehingga melampaui kapasitas dari Fuse. 

     Fuse memiliki ukuran yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan. Ukuran tersebut tergantung dari besarnya arus yang mengalir didalam rangkaian, biasanya satuan dari Fuse adalah amper (A) contohnya adalah Fuse 10A, 15A, 20A dan seterusnya. Untuk menentukan besarnya Fuse yang digunakan  bisa dengan menggunakan  berikut:

I = P/E

I = Besar arus / Ampere (A) 
P = Daya listrik / Watt (W) 
E = Tegangan listrik / Volt (V) 

Perlu diketahui juga untuk faktor keamanan maka nilai Fuse harus dikali 2.

Contoh: Sebuah lampu memiliki daya sebesar 45 watt, tegangan yang digunakan adalah 12 volt, maka arus listrik yang mengalir pada rangkaian sebesar 45/12 = 3.75A, sehingga Fuse yang digunakan adalah 2 x 3.75 = 7.5A.

Perhitungan diatas hanyalah sebuah contoh teori, pada penerapanya hasil hitungan mungkin tidak sesuai dengan nilai Fuse yang ada dipasaran, sehingga perlu menggunakan pendekatan nilai. Yang terpenting nilai Fuse nya tidak terlalu mendekati hitungan ataupun terlalu jauh dari hasil hitungan. Jika nila Fuse yang dipakai terlalu dekat dengan hitungan maka akan membuat Fuse cepat putus, begitupun sebaliknya, jika nilai Fuse yang digunakan terlalu besar dibandingkan hasil hitungan maka akan mengakibatkan kerusakan komponen ataupun kabel akan terbakar jika terjadi korsleting. 

Sekian semoga bisa bermanfaat. 

Tidak ada komentar untuk "Fungsi dari Fuse atau Sekring"